REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua kubu Partai Golkar telah mencapai kesepakatan islah untuk sementara waktu. Namun, saat akan menandatangani kesepakatan islah, baik Agung Laksono dan Aburizal Bakrie saling melempar sindiran terkait jabatan Ketua Umum Partai Golkar.
Dalam sambutannya, Agung menyatakan dirinyalah yang akan menjabat sebagai ketua umum kesepuluh.
"Ada yang kurang, Jusuf Kalla Ketum Golkar yang ke delapan, Aburizal Bakri Kesembilan, dan Agung Laksono yang kesepuluh," kata dia saat memberikan sambutannya di kediaman Wapres JK, di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (30/5).
Usai mendengar pernyataan Agung, Aburizal Bakrie atau Ical pun menyatakan akan mendoakannya agar keinginan Agung untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar tercapai. "Yang dihormati Ketum DPP Golkar ke-8. Dan saya berdoa pada munas mendatang pak Agung terpilih sebagai ketum Partai Golkar yang ke-10. Kalau doa itu harus dijawab," kata Ical dalam sambutannya.
Kesepakatan islah kedua kubu ini tercapai melalui mediasi mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla. Setelah melalui sejumlah pertemuan dengan JK, kedua kubu akhirnya mencapai kata sepakat islah agar dapat mengikuti Pilkada serentak 2015.
Kesepakatan islah sore ini ditandatangani oleh Aburizal Bakrie, Agung Laksono, Idrus Marham, dan Zainuddin Amali. Sementara, JK sebagai saksi penandatanganan kesepakatan. Pemilihan ketua umum Partai Golkar sendiri akan digelar dalam Munas Golkar pada 2016. Hal tersebut sesuai dengan keputusan Mahkamah Partai Golkar.