REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pansel Betti Alisjahbana menyatakan akan menggandeng sejumlah lembaga untuk bekerja sama melakukan seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan korupsi (KPK). Sejumlah lembaga yang akan diajak bekerja sama yakni Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), KPK, serta kepolisian.
Pertemuan dengan sejumlah pimpinan lembaga tersebut pun akan mulai dilakukan pada pekan depan. "Minggu depan akan bertemu dengan Kapolri dan pimpinan PPATK dan lembaga lain karena terdapat kerjasama untuk penelusuran rekam jejak (calon pimpinan KPK)," jelas Betty saat dihubungi oleh Republika, Selasa (2/6).
Ia pun menegaskan, kewenangan pansel KPK hanya terbatas untuk menyeleksi calom pimpinan KPK. Sehingga, akan dilakukan penelusuran rekam jejak para calon. Tak hanya itu, pansel KPK juga akan melibatkan publik dalam melakukan seleksi calon pimpinan KPK.
Nantinya, publik diharapkan dapat memberikan masukan terhadap calon-calon pimpinan KPK yang telah lolos persyaratan administrasi. "Diantaranya melibatkan publik. Begitu calon ini lolos persyaratan administrasi, kita umumkan ke publik agar dapat memberikan masukan," tambah dia.
Selain itu, penilaian dari masyarakat juga diharapkan dapat memberikan dukungan dan motivasi terhadap para calon pimpinan KPK. Untuk menyaring para kandidat pimpinan KPK, pansel KPK juga telah mempersiapkan sejumlah tahapan proses seleksi seperti pembuatan makalah hingga wawancara. Nantinya, para calon yang lolos dalam seleksi tersebut pun akan ditelusuri rekam jejaknya. Pendaftaran calon pimpinan KPK ini akan mulai dibuka pada 5-24 Juni 2015.