Selasa 09 Jun 2015 14:00 WIB

Bendung Copong di Garut Beroperasi Juli 2016

Warga sambil membawa barang melintasi banjir yang melanda desa Pilangsari, Kecamatan Jatibarang, Indramayu, Jawa Barat, Senin (16/3). Banjir akibat jebolnya tanggul sungai Cimanuk merendam sedikitnya 4 kecamatan di Indramayu.
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Warga sambil membawa barang melintasi banjir yang melanda desa Pilangsari, Kecamatan Jatibarang, Indramayu, Jawa Barat, Senin (16/3). Banjir akibat jebolnya tanggul sungai Cimanuk merendam sedikitnya 4 kecamatan di Indramayu.

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Menteri Pekerjaan Umum (PU) dan Perumahan Rakyat Mochamad Basoeki Hadimoeljono menyatakan daerah irigasi Bendungan Copong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, sudah dapat beroperasi Juli 2016.

"Ini akan kita operasikan nanti 2016 kalau bendungnya sudah selesai, tinggal jaringan irigasinya," kata Basoeki saat kunjungannya di Pendopo Kabupaten Garut, Jabar, Senin (8/6).

Ia menuturkan, pembangunan Bendung Copong itu dianggarkan sebesar Rp 380 miliar yang akan memberikan manfaat untuk areal pertanian seluas 5.300 hektare. "Jaringan irigasi sebelah kiri itu ada dua ribu sekian hektare (pertanian), sebelah kanan tiga ribu hektare, total lebih dari lima ribu hektare," katanya.

Bendung Copong diharapkan memberikan dampak untuk meningkatkan produksi padi yang dapat menyumbang swasembada pangan nasional. Menurutnya, sawah seluas 5.300 hektare tersebut berfungsi optimal dua kali panen dalam setahun maka akan menghasilkan gabah sebanyak 70 ribu ton dari perhitungan setiap satu hektare menghasilkan 7 ton gabah.

"Sudah 70 ribuan ton gabah kering giling misalnya, itu bisa meningkatkan produksi beras kita," katanya. Bendung Copong Sungai Cimanuk itu memiliki saluran utama sepanjang 14,922 kilometer dan pembangunan saluran sekunder sepanjang 29,981 kilometer.

Bendung itu disertai pembangunan 518 bangunan irigasi, rehabilitasi saluran utama sepanjang 2,962 kilometer, rehabilitasi saluran sekunder sepanjang 69,575 kilometer, dan rehabilitasi 176 bangunan irigasi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement