Selasa 09 Jun 2015 21:50 WIB

Pansel: Jabatan Pimpinan KPK Bukan untuk Batu Loncatan

Rep: C36/ Red: Bayu Hermawan
PLT Ketua KPK, Taufiequrachman Ruki , Ketua Pansel Capim KPK, Destry Damayanti, Juru Bicara Pansel KPK, Betti S Alisjahbana, dan Pimpinan KPK, Johan Budi (dari kiri ke kanan) berjabat tangan seusai memberikan keterangan pers, Selasa (9/6).(Republika/Raisan
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
PLT Ketua KPK, Taufiequrachman Ruki , Ketua Pansel Capim KPK, Destry Damayanti, Juru Bicara Pansel KPK, Betti S Alisjahbana, dan Pimpinan KPK, Johan Budi (dari kiri ke kanan) berjabat tangan seusai memberikan keterangan pers, Selasa (9/6).(Republika/Raisan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panitia seleksi (Pansel) menegaskan bahwa jabatan pimpinan KPK tidak untuk batu loncatan. Pansel tidak mencari kandidat calon pimpinan (capim) yang secara sengaja menjadikan KPK sebagai batu loncatan bagi karier yang lebih tinggi.

"Setelah bertemu dengan para pimpinan KPK, kami disarankan untuk mencari kandidat yang memiliki integritas. Sebab, jabatan capim tidak boleh sekedar dimanfaatkan sebabagi batu loncatan saja, " ujar juru bicara (Jubir) panitia seleksi (pansel) KPK, Betti Alisjahbana saat dihubungi ROL, Selasa (9/6).

Betti melanjutkan, Pansel KPK harus mencari kandidat yang sudah matang secara psikologis. Dengan begitu, pimpinan KPK ke depannya bisa fokus menjalankan fungsi secara maksimal.

"Pansel juga disarankan untuk mencari capim dengan kemampuan kerja sama tim yang baik. Sebab, ke depannya, kerja KPK selalu bersifat kolegial, bukan individu," katanya.

Ia juga menjelaskan, bahwa para pimpinan KPK saat ini berusaha memberikan masukan tentang cara memaksimalkan lima tugas KPK.

Tugas itu meliputi koordinasi, supervisi, penyelidikan, penyidikan dan penuntutan tindak pidana korupsi, pencegahan tindak pidana korupsi serta monitoring terhadap penyelenggaraan pemerintahan negara.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement