REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat, Barack Obama menolak disebut kalah dalam memerangi kelompok garis keras ISIS di Irak. Obama hanya menyebut pihaknya, koalisi Internasional, belum memiliki strategi yang lengkap dalam pertempuran di Irak.
Washington bahkan meminta Baghdad untuk perlu menunjukkan komitmen yang lebih besar membangun kekuatan tempur. "Kami belum memiliki strategi yang lengkap," kata Obama kepada wartawan saat konferensi pers di puncak G-7, pertemuan negara-negara industri terkemuka di Jerman, dilansir the Hill, Selasa (9/6).
Komentar Obama adalah pengakuan mengejutkan dalam sembilan bulan kampanye koalisi pimpinan AS melawan kelompok teror. Sebelumnya, Obama menjanjikan menggenjot bantuannya untuk pasukan Irak selama pertemuan dengan Perdana Menteri Haider al-Abadi.
Presiden mengatakan Pentagon bekerja pada rencana untuk meningkatkan aliran senjata dan memberikan pelatihan lebih untuk pasukan Irak. Namun Obama juga menyerukan kepada pemimpin Irak untuk berbuat lebih banyak, salah satunya meningkatkan perekrutan pejuang pasukan pemerintah dan milisi Sunni.
"Apa ini adil, mengatakan bahwa semua negara dalam koalisi internasional siap berbuat lebih banyak untuk Irak, jika mereka merasa hanya dimanfaatkan," katanya.
Obama mengatakan Pentagon belum menyerahkan rencana menyeluruh dari operasi menghadapi ISIS. Pentagon mengklaim ingin lebih dulu mendapati keseriusan Irak.