REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DPP Golkar kepengurusan Ketua Umum Aburizal Bakrie (ARB) mendukung sejumlah kader partainya melewati jalur independen dalam Pilkada 2015. Sekertaris Jenderal Golkar, Idrus Marham mengatakan, selama tak keluar dari keanggotaan partainya, jalur independen justru lebih baik ketimbang berkompetisi lewat kepartaian.
Menurut Idrus, jalur independen punya keeratan lebih kuat bagi pemilih. "Aspek sosiologisnya itu (jalur independen) itu malah lebih baik," kata dia, saat disua di komplek MPR/DPR, Jakarta, Rabu (17/6). Kepengurusan Golkar tetap akan mendukung kepemimpinan yang dihasilkan dari jalur independen.
Menurut Idrus, larinya kader partai Golkar ke jalur independen hanya bentuk kepanikan politik melihat kondisi kepengurusan Golkar yang ganda. Tapi sebenarnya, calon kepala daerah yang hendak berkompetisi dalam Pilkada 2015 tak perlu khawatir. Terutama para petahana. Sebab, langkah politik dan hukum untuk mempertahankan kepengurusan Golkar yang satu sudah ada.
"Itulah, kami enggak menyarankan (lewat jalur independen). Karena sudah ada keputusan pengadilan yang mengembalikan (kepengurusan) Golkar kembali ke munas Riau (2009)," ujar dia. "Tapi enggak apa-apa. Nantinya juga kami mendukung," sambung dia.
Idrus juga mengatakan, sama halnya dengan kader partai non-Golkar yang hendak maju dalam pesta demokrasi tingkat daerah. Kata dia, kriteria utama calon kepala daerah yang didukung Golkar adalah calon dengan tingkat keterpilihan tertinggi. Artinya, meskipun calon bukan dari partai Golkar, maka pencalonannya tetap akan mendapat dukungan dari partainya.
Berbeda dengan kader Golkar yang sudah menyatakan keluar dari partai dan hijrah ke partai lainnya untuk maju dalam Pilkada 2015. Kondisi tersebut tak memungkinkan bagi Golkar untuk memberikan dukungan.