REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Hamidah (28), ibu kandung Engeline Margriet Megawe (sebelumnya dikenal Angeline, 8 tahun) menyampaikan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah ikut berkabung dan mendukung tegaknya hukum atas tewasnya Engeline.
"Saya ucapkan terimakasih kepada semuanya, masyarakat Indonesia. Saya tidak akan bisa membalasnya," ujar Hamidah, dijumpai di rumah orangtuanya di Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, Rabu (17/6), malam.
Hanya kata-kata lirih itu yang sanggup terlontar dari bibir Hamidah. Selebihnya dia hanya menunduk terdiam, seolah berat menjawab sejumlah pertanyaan yang diajukan wartawan.
Wajah Hamdiah tampak pucat dan lesu. Duduk bersimpuh di atas tikar, tangan Hamidah menggenggam sebuah boneka. "Ini ada yang ngasih, hadiah untuk Engeline," ujar Hamidah menjawab pertanyaan tentang boneka yang ia pegang.
Hamidah masih terlihat terpukul hebat atas tewasnya Engeline dengan cara yang tidak wajar. Sesekali ia pejamkan mata, dan terbuka dengan berkaca-kaca. Perempuan kurus itu seolah memendam penyesalan yang hebat setelah kehilangan anak yang dia serahkan untuk diadopsi.
Rabu (17/6) malam, rumah orang tua Hamidah masih ramai oleh kerabat dan para tetangga. Para bapak duduk berjaga, sementara sejumlah ibu menyiapkan aneka penganan. Kue-kue tradisional disiapkan untuk prosesi tahlilan hari ke-7 wafatnya Engeline, Kamis (18/6), yang dihitung sejak jenazahnya ditemukan.