REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Sejumlah Bandara di Indonesia terus mengalami kerugian. Humas PT Angkasa Pura II, Achmad Syahrir mengatakan kalau kerugian tersebut jauh dari proyeksi perusahaan.
"Pokoknya pada kuartal pertama 2015 ini jauh di luar bayangan deh," kata Achmad Syahrir di Tangerang, Rabu (18/6).
Sebelumnya, terdapat enam bandara yang terus mengalami kerugian yakni Bandara Sultan Iskandar Muda (Aceh), Minangkabau (Padang), Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkal Pinang), Raja Haji Fisabilillah (Tanjung Pinang), dan Silangit (Tapanuhi Utara).
Meski tak spesifik menyebutkan nominal, Syahrir mengatakan kalau kerugian bandara, khususnya Silangit melebihi defisit pada 2014 lalu. Lanjutnya, kerugian setiap bandara tersebut pada 2014 kemarin mencapai Rp 21 miliar. "Khusus untuk Silangit kerugian malah bertambah," terangnya.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Budi Karya Sumadi mengatakan butuh sekitar lima tahun bagi keenam bandara tersebut untuk tak merugi. Meski begitu, Budi menjelaskan kalau lima bandara, selain Silangit telah menunjukan peningkatan kinerja. "Tahun ini sudah mulai recovery," terang Budi Karya Sumadi.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan bernat mengambil alih bandara yang dikelola Ankasa Pura I dan Agkasa Pura II lantaran terus merugi. Katanya, hal tersebut dilakukan menghindari kerugian yang mungkin muncul pada BUMN.