Kamis 18 Jun 2015 13:30 WIB

AP II: Kerugian Bandara Jauh dari Bayangan

Rep: C18/ Red: Citra Listya Rini
Bandara Raja Haji Fisabilillah, Tanjung Pinang
Foto: blogspot.com
Bandara Raja Haji Fisabilillah, Tanjung Pinang

REPUBLIKA.CO.ID,  TANGERANG -- Sejumlah Bandara di Indonesia terus mengalami kerugian. Humas PT Angkasa Pura II, Achmad Syahrir mengatakan kalau kerugian tersebut jauh dari proyeksi perusahaan.

"Pokoknya pada kuartal pertama 2015 ini jauh di luar bayangan deh," kata Achmad Syahrir di Tangerang, Rabu (18/6).

Sebelumnya, terdapat enam bandara yang terus mengalami kerugian yakni Bandara Sultan Iskandar Muda (Aceh), Minangkabau (Padang), Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkal Pinang), Raja Haji Fisabilillah (Tanjung Pinang), dan Silangit (Tapanuhi Utara).

Meski tak spesifik menyebutkan nominal, Syahrir mengatakan kalau kerugian bandara, khususnya Silangit melebihi defisit pada 2014 lalu. Lanjutnya, kerugian setiap bandara tersebut pada 2014 kemarin mencapai Rp 21 miliar. "Khusus untuk Silangit kerugian malah bertambah," terangnya.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Budi Karya Sumadi mengatakan butuh sekitar lima tahun bagi keenam bandara tersebut untuk tak merugi. Meski begitu, Budi menjelaskan kalau lima bandara, selain Silangit telah menunjukan peningkatan kinerja. "Tahun ini sudah mulai recovery," terang Budi Karya Sumadi.

Sementara itu, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan bernat mengambil alih bandara yang dikelola Ankasa Pura I dan Agkasa Pura II lantaran terus merugi. Katanya, hal tersebut dilakukan menghindari kerugian yang mungkin muncul pada BUMN.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement