REPUBLIKA.CO.ID,SEMANGGI -- Keterlibatan perempuan Indonesia dalam jaringan sabu internasional bukan tanpa sebab. Mafia sabu asal Nigeria sengaja merekrut perempuan Indonesia menjadi kurir mereka melalui pendekatan cinta.
"Modus mereka mendekati para perempuan desa, janda, para perempuan yang mudah dikelabui. Setelah cinta didapat, mereka mendoktrin perempuan tersebut untuk melancarkan bisnis mereka," ujar Kasubdit 3 Direserse Narkoba Polda Metro Jaya, AKBP Arman Asmara, Selasa (23/6).
Arman mengatakan, WN Nigeria dikenal sebagai orang yang ramah dan supel. Keadaan tersebut didukung oleh kondisi perempuan yang kerap mudah dirayu dan mudah jatuh cinta.
Modus cinta itulah yang dilakukan pengendali jaringan sabu internasional, MR terhadap dua tersangka asal Indonesia, Deborah dan LY. MR memacari mereka berdua dan menjadikan dua perempuan ini untuk menjadi kurir shabu kelolaan MR.
Bermodal janji cinta, masa depan lebih baik, dan rumah, LY dan Deborah akhirnya masuk dalam perangkap MR.
Arman menyebut cara ini paling aman dan hemat. Sebab, kurir yang juga merangkap jadi kekasih jauh bisa dipercaya. Selain itu, MR tak perlu membayar mahal untuk biaya kurir, karena perempuan seperti LY dan Deborah sudah rela melakukan apa saja demi MR.