Rabu 01 Jul 2015 20:32 WIB

PNS Dominasi Pendaftar Capim KPK

PLT Ketua KPK, Taufiequrachman Ruki , Ketua Pansel Capim KPK, Destry Damayanti, Juru Bicara Pansel KPK, Betti S Alisjahbana, dan Pimpinan KPK, Johan Budi (dari kiri ke kanan) berjabat tangan seusai memberikan keterangan pers, Selasa (9/6).(Republika/Raisan
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
PLT Ketua KPK, Taufiequrachman Ruki , Ketua Pansel Capim KPK, Destry Damayanti, Juru Bicara Pansel KPK, Betti S Alisjahbana, dan Pimpinan KPK, Johan Budi (dari kiri ke kanan) berjabat tangan seusai memberikan keterangan pers, Selasa (9/6).(Republika/Raisan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panitia Seleksi Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi mengungkapkan hingga Rabu (1/7) sore, 523 orang mendaftar calon pimpinan KPK yang didominasi dari profesi PNS, dosen dan advokat.

Juru bicara Pansel KPK Betti Alisjahbana dalam pesan singkatnya di Jakarta, Rabu, mengungkapkan profesi PNS sebanyak 84 pendaftar, dosen 76 pendaftar, advokat 79 pendaftar, dimana ketiga profesi ini mencapai 46 persen dari total pendaftar. Sedangkan sisanya berasal dari profesi Pegawai Swasta 62, Pensiunan 46, Wiraswasta 31, Polri 20, TNI ada 4, Jaksa 3, Hakim 3, internal KPK 3 dan Wartawan 4.

Betti mengungkapkan pendaftaran akan diutup pada 3 Juli jam 12:00 siang, dan pengumuman nama-nama yang lolos seleksi administrasi akan dilaksanakan pada pada 4 juli melalui press conference dan di situs www.setneg.go.id.

Sedangkan tanggapan masyarakat terhadap nama-nama yang lolos seleksi administrasi dibuka selama sebulan dari tanggal 4 juli hingga 3 Agustus 2015. "Kami akan sediakan halaman khusus di situs www.setneg.go.id untuk memberikan tanggapan," harapnya

Betty berharap semua tanggapan tersebut disertai dengan informasi/data pendukung. "KPK milik kita, kita semua perlu berperan didalam upaya mendapatkan calon pimpinan KPK terbaik," kata Betti Alisjahbana.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement