REPUBLIKA.CO.ID, RAQQA -- Koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) melakukan serangkaian serangan udara di kubu utama kelompok Negara Islam (ISIS).
Serangan tersebut ditargetkan AS di benteng utama mereka di Raqqa. Kota ini juga terkenal setelah dideklarasikan oleh ISIS pada tahun 2014 sebagai ibukota khalifah.
Pihak militer AS menggambarkan terdapat 16 serangan udara tersebut sebagai yang terbesar sejauh ini. Sebelumnya serangan udara telah dilancarkan di beberapa wilayah yang dikuasai kelompok pemberontak.
"Sedikitnya 23 anggota ISIS tewas dalam serangan itu," kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (HAM), dilansir BBC Senin (6/7).
Kelompok pemantau yang berbasis di London juga angkat bicara. Mereka mengatakan serangan pesawat tanpa awak milik AS menghantam sekolah di Raqqa. Di sana setidaknya menewaskan enam warga sipil dan seorang anak.
Juru bicara militer Letnan Kolonel AS, Thomas Gilleran mengatakan, serangan udara secara signifikan pada malam itu untuk melumpuhkan kemampuan ISIS. "Serta berupaya untuk menggerakkan militer di seluruh Suriah dan Irak."