REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Militer AS membantah tudingan oposisi Kurdi yang menyebut serangan AS atas ISIS dilakukan bersama tentara Pemerintah Bashar Assad.
Pesawat tempur milik tentara AS dan tentara Pemerintah Suriah terlihat terbang bersamaan beberapa hari belakangan ini di Hasakeh di utara Suriah. ISIS menyebut serangan udara kedua militer ini sebagai pemberangusan tentara lokal Kurdi.
Seorang petinggi oposisi Kurdi mengatakan pesawat AS dan pemerintah Suriah saling berkomunikasi dan tertangkap radio militer Kurdi.
AS membantah itu. "Pesawat kami tidak berkoordinasi dengan Pemerintah Suriah, langsung atau tak langsung," kata juru bicara militer AS Mayor Curtis Kellogg di Pusat Komando AS, demikian dilansir AFP, Selasa (21/7).
AS dan sekutunya bersatu melakukan serangan udara untuk menyerang ISIS di Suriah dan Irak. Di Irak, serangan dilakukan atas persetujuan dan koordinasi Pemerintah Irak. Pemerintah Irak sendiri berhadapan dengan ISIS di darat.
Namun di Suriah, situasinya lebih rumit. Serangan AS terhadap ISIS dan militer Kurdi tidak untuk mendukung pemerintah. Hal itu karena koalisi yang dipimpin AS menyatakan perlawanan terhadap Bashar Assad.