REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Enam kabupaten dan kota di Provinsi Bali akan menggelar pemilihan kepala daerah (pilkada) secara serentak pada Desember mendatang. Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika mengimbau masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya secata benar, yaitu memilih sosok pemimpin yang tidak biasa.
"Pemimpin itu memang orang biasa. Namun, jika dia manusia biasa, maka tidak akan jadi pemimpin," ujar Pastika di Denpasar, Senin (27/7).
Menurut mantan Kapolda Bali tersebut, sosok pemimpin di Bali harus memiliki delapan sifat Tuhan (Asta Brata) dalam kepercayaan Hindu. Asta Brata mengarahkan seorang pemimpin dalam memandang bawahannya sebagai manusia budaya, bukan mesin.
Enam daerah yang akan menggelar pilkada serentak di Bali adalah Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Tabanan, Jembrana, Bangli, dan Karangasem. Hingga akhir pekan lalu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali baru menerima pendaftaran dua pasang calon, yaitu paket Mas - Dipa untuk Karangasem, dan paket Rai Mantra – Jayanegara untuk Denpasar.
Kader PDIP, I Gusti Ayu Mas Sumantri diusulkan sebagai calon bupati di Karangasem. Dia diduetkan dengan kader NasDem, Wayan Artha Dipa yang juga mantan Kepala Bapeda setempat.
Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra yang saat ini masih menjabat sebagai wali kota Denpasar kembali mencalonkan diri sebagai kandidat yang dijagokan PDIP. Dia juga mendapat dukungan dari Partai Golkar kubu Agung Laksono.
Dharmawijaya Mantra dan calon wakilnya, I Gusti Ngurah Jayanegara merupakan pasangan incumbent dari Denpasar.