Rabu 29 Jul 2015 13:08 WIB

Priyo Budi: Pilkada Momentum Perdamaian Golkar

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Angga Indrawan
Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie (ketiga kanan) menyambut kedatangan Wakil Ketua Umum hasil Munas Ancol Priyo Budi Santoso (kedua kanan) dalam pembukaan Rapimnas ke VIII Golkar di Jakarta, Jumat (12/6).(Antara Foto/Sigid Kurniawan)
Foto: Antara Foto/Sigid Kurniawan
Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie (ketiga kanan) menyambut kedatangan Wakil Ketua Umum hasil Munas Ancol Priyo Budi Santoso (kedua kanan) dalam pembukaan Rapimnas ke VIII Golkar di Jakarta, Jumat (12/6).(Antara Foto/Sigid Kurniawan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Golkar diminta untuk memanfaatkan momen Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2015 untuk islah dengan permanen. Wakil Ketua Umum Golkar (versi Ketua Umum Agung Laksono), Priyo Budi Santoso mengatakan, cara partainya keluar dari keterancaman tak ikut pilkada terbukti bisa mendamaikan dua kubu.

"Pilkada ini jadi pintu masuk islah secara permanen. Dengan cara itu Golkar (akan menjadi) partai yang dihormati," kata Priyo saat ditemui di Kompleks MPR/DPR RI, Jakarta, Rabu (29/7). Kemunculan politikus partai Beringin itu di DPR, dikatakan dia atas inisiatif Ketua Parlemen Setya Novanto.

Ditambahkan Wakil Ketua DPR (2009-2014) itu, sebenarnya islah permanen adalah keinginan seragam semua kader di partainya. Priyo mengungkapkan, dirinya beberapa kali bertamu ke para senior partai dan mendiskusikan persoalan Golkar. Hasilnya, kata dia, para senior Golkar menghendaki misi yang sama, yaitu agar inisiatif mantan Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla menjadi mediator islah harus diseriuskan.

"Saya sempat bincang-bincang dengan pak JK (Jusuf Kalla), pak Akbar (Tanjung), pak (BJ) Habibie, saya menangkap kesamaan pikiran-pikiran. Kita sama pandangan inginkan ada ide inisiatif JK ini agar terawat, yaitu islah permanen," ujar dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement