REPUBLIKA.CO.ID, ALBU KAMAL -- Serangan udara koalisi Amerika Serikat mengahncurkan dua jembatan utama yang digunakan kelompok radikal ISIS, Jumat (31/7). Jembatan hancur setelah digempur dengan 41 serangan di hari sebelumnya.
"Koalisi menghancurkan dua jembatan antara kota Albu Kamal, Suriah dan perbatasan Irak," ujar Direktur Observatorium HAM Suriah, Rami Abdel Rahman dilansir dari Al Arabiya.
Ia mengatakan, jembatan ini sangat strategis dan penting bagi gerakan ISIS di antara Albu Kamal dan Irak.
Komando Gabungan mengatakan serangan pada Kamis kemarin terkonsentrasi pada kota Suriah Deir ez-Zor. Koalisi AS bertujuan mengurangi kebebasan bergerak ISIS di antara kedua negara yang dilanda konflik tersebut.
Menurut Abdel Rahman, dua jembatan itu mengarah keluar dari Albu Kamal. Satu jembatan mengarah ke timur dan lainnya ke tenggara. Ini menjadi rute utama ke perbatasan Irak.
"Menggunakan jembatan ini akan membuat ISIS hanya butuh beberapa menit untuk mencapai perbatasan Irak dari Albu Kamal," tambah dia.
Meski serangan AS tersebut tidak memotong rute ISIS ke Irak, namun dengan hancurnya dua jembatan penghubung membuat gerakan ISIS lebih sulit. ISIS butuh waktu lebih lama dan akan terlihat oleh koalisi dalam jangka waktu yang lebih lama.
Pentagon menegaskan adanya serangan udara yang terjadi di Deir Ezzor, Suriah. Kepala Staf Koalisi Pimpinan AS, Brigadir Jenderal Kevin Killea mengatakan pasukan koalisi menyerang ISIS di sekitar timur perbatasan Suriah.
"Serangan ini akan memilki dampak besar pada kemampuan ISIS di Suriah untuk mempengaruhi operasi di Irak, terutama Ramadi," ungkapnya.
Koalis meluncurkan serangan udara dengan menargetkan ISIS di Suriah pada September 2014 setelah kelompok radikal tersebut mengalami kemajuan di kedua sisi perbatasan.