REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Tim Palestina dari Jalur Gaza akan menjamu lawannya dari Tepi Barat untuk pertama kalinya dalam 15 tahun pada Kamis (6/8). Setelah Israel memberi izin kepada tim tamu untuk melintasi teritorialnya untuk memainkan pertandingan antara kedua pemegang piala di kedua wilayah tersebut.
Tim Jalur Gaza, Shejala, dan Al Ahly dari Hebron di Tepi Barat yang diokupasi Israel akan bermain pada pertandingan yang awalnya sempat diragukan akan dapat dipertandingkan sebelum keluar izin dari Israel, yang teritorialnya membelah Gaza dan Tepi Barat.
Pertandingan kedua di Hebron dijadwalkan diselenggarakan pada 9 Agustus dan tim pemenang Piala Palestina akan bermain pada Piala AFC berikutnya.
Sebelum kedatangan Al-Ahly ke Gaza pada Selasa, para ofisial Palestina berkata Israel memblokir masuknya tim itu. Mereka awalnya diharapkan dapat memasuki Gaza pada Senin.
Ofisial olahraga Gaza Abdel-Salam Haniyeh mengatakan Israel terlihat melunak pada tekanan internasional dan keluhan Federasi Sepak Bola Palestina (PFA) kepada badan sepak bola dunia FIFA.
Kantor Israel yang memantau pergerakan masuk dan keluar Gaza berkata kepada Reuters bahwa kunjungan Al-Ahly telah disetujui namun tidak berkomentar apakah terdapat perubahan suasana hati atau penundaan terhadap keluarnya izin berkunjung tim itu.
Haniyeh mengatakan pertandingan itu merupakan tonggak sejarah bagi sepak bola Palestina dan dapat memicu kompetisi yang mempertemukan tim-tim Gaza dan Tepi Barat. Warga Palestina menginginkan kedua wilayah itu menjadi bagian dari negara merdeka di masa yang akan datang, bersama dengan Yerusalem Timur.
"Ini merupakan pencapaian bagi keluarga olahraga Palestina dan ini merupakan langkah pertama menuju persatuan turnamen liga dan piala Palestina," kata Haniyeh kepada Reuters pada sambutan mewah untuk tim tamu yang berasal dari Tepi Barat di hotel Gaza.
"Saya merasa sangat terhormat dan bangga, ini merupakan pertama kalinya saya dapat mengunjungi Gaza dan saya tidak dapat menemukan kata-kata untuk menjelaskan perasaan saya," kata penyerang Al-Ahly Khaldon Al-Halman kepada Reuters.
Israel mencaplok tiga wilayah pada perang 1967. Mereka kemudian melepaskan Gaza pada 2005, namun mempertahankan blokade parsial terhadap wilayah yang dikuasai kelompok Hamas. Hamas dan Israel telah melalui tiga peperangan sejak 2008. Gencatan senjata telah diterapkan sejak Agustus 2014 menyusul konflik selama 50 hari.
Pada Kongres tahunan FIFA yang berlangsung pada Mei, Palestina mengancam untuk mengajukan jajak pendapat untuk menskors Israel dari sepak bola dunia, namun mereka menarik ancaman itu pada menit terakhir, dan FIFA setuju untuk mengirim peninjau untuk memantau situasi.