REPUBLIKA.CO.ID, ACEH UTARA – Penantian lama para pengungsi dari etnis Rohingya untuk segera menikmati hunian yang nyaman terjawab. Hari ini pengungsi Rohingya dpindahkan dari gedung BLK ke shelter Aksi Cepat Tanggap (ACT) Blang Adoe.
Koordinator Komite Nasional Solidaritas untuk Rohingya (KNSR) Aceh Utara, Dicky Saputra mengatakan persiapan shelter sudah matang. Pihaknya hanya diminta untuk menambahkan beberapa lampu sorot dan memperbaiki pagar pengaman di bagian depan. "InsyaAllah semuanya bisa selesai sebelum pengungsi datang," ujarnya dalam siaran pers kepada Republika, Kamis (6/8).
Selain itu, menjelang pemindahan, pihaknya juga sudah melakukan sosialisasi kepada para pengungsi terkait ketertiban dan keamanan para pengungi. Pihaknya sengat menekankan soal kebersihan. "Para pengungsi kami minta untuk bisa menjaga lingkungan yang asri yang telah kita siapkan agar terjaga kebersihannya. Termasuk mereka harus merawat taman dan pepohonan yang ada di dalamnya,” ucap Dicky.
Shelter ACT Blang Adoe mampu dmenampung 332 pengungsi. Selain untuk tidur, shelter tersebut dilengkapi dengan fasilitas penunjang aktivitas sehari-hari seperti rumah ibadah, ruang belajar, taman bermain, klinik kesehatan, air bersih, dapur umum, 42 ruang mandi, cuci, kakus (MCK) air bersih, dan lingkungan hijau.
Peresmian shelter sendiri rencananya dilakukan oleh Wakil Gubernur Aceh Muzakkir Manaf dan Presiden ACT Foundation Ahyudin, serta para tokoh ulama, tokoh masyarakat, dan unsur Muspida Plus. "Rencananya peresmian shelter juga ditetapkan tanggal 12 Agustus," katanya.