Ahad 09 Aug 2015 10:17 WIB

Jepang Peringati 70 Tahun Bom Nagasaki

Rep: Melisa Riska Iutri/ Red: Angga Indrawan
Gumpalan awan akibat pemboman di Hiroshima (kiri) dan Nagasaki (kanan)
Foto: wikipedia
Gumpalan awan akibat pemboman di Hiroshima (kiri) dan Nagasaki (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, NAGASAKI -- Jepang kembali menandai peringatan ke-70 bom atom. Tetapi, kini adalah peringatan serangan bom atom di Nagasaki yang menewaskan puluhan ribu jiwa di salah satu bab akhir Perang Dunia II.

Seperti diberitakan Telegraph, Ahad (9/8), upacara peringatan rencananya akan diadakan di kota pelabuhan, Ahad (9/8) dengan dihadiri Perdana Menteri Shinzo Abe dan Duta Besar Amerika Serikat untuk Jepang Carolina Kennedy.

Korban selamat maupun kerabat korban mengingat ledakan dahsyat yang terjadi pada 9 Agustus 1945 silam. Ledakan terjadi pada pukul 11.02 waktu setempat.

Sekitar 74 ribu orang tewas dalam ledakan awal di dekat pabrik senjata utama. Serangan terhadap Nagasaki terjadi tiga hari setelah bomber Amerika B-29, Enola Gay menjatuhkan bom 'Little Boy' di Hiroshima, bom atom pertama dalam sejarah dunia.

Hampir semua yang ada di sekitar terbakar dengan suhu panas yang mencapai 4.000 derajat Celsius. Suhu yang cukup panas untuk melelehkan baja.

Sekitar 140 ribu orang diperkirakan tewas dalam serangan Hiroshima termasuk korban yang meninggal karena radiasi. Gusi berdarah, gigi dan rambut rontok, kanker, kelahiran prematur, bayi cacat dan kematian mendadak disebabkan adanya radiasi bom atom.

Pengeboman kembar ini menjadi pukulan terakhir bagi kekaisaran Jepang yang menyerah pada 15 AGustus 1945 untuk mengakhiri Perang Dunia II.

Pada upacara peringatan bom atom Hiroshima Kamis lalu, Abe mangatakan Jepang akan mengirimkan resolusi untuk menghapus senjata nuklir. Resolusi tersebut akan disampaikan pada sidang umum PBB tahun ini.

"Sebagai satu-satunya negara yang pernah diserang oleh bom atom, kami memiliki misi untuk menciptakan dunia tanpa senjata nuklir," katanya.

Peringatan tahun ini datang menjelang pengaktifan kembali reaktor nuklir di Jepang selatan. Pengaktifan kembali untuk pertama kalinya setelah dua tahun kosong akibat bencana tsunami di Fukushima pada 2011 lalu.

Abe telah mendorong untuk mengaktifkan kembali reaktor. Sementara oposisi publik tetap tinggi setelah kecelakaan nuklir terburuk Chernobyl 1986 terjadi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement