Rabu 12 Aug 2015 19:05 WIB

Pegawai Kejaksaan Yogyakarta Tewas oleh Miras Oplosan

Rep: Yulianingsih/ Red: Ilham
Petugas kepolisian membeberkan hasil tangkapan miras oplosan di Madiun (ilustrasi).
Foto: Antara
Petugas kepolisian membeberkan hasil tangkapan miras oplosan di Madiun (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Minuman oplosan kembali merenggut nyawa. Sedikitnya, tiga warga Kelurahan Pakualaman, Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta tewas akibat minuman maut tersebut. Salah satu korban merupakan pegawai Kejaksaan di DIY.

Ketiga warga yang tewas akibat minuman oplosan ini adalah Priyo Raharjo (25), Ade Perkasa (24), dan Yudi Priyanto ( 23). Priyo meninggal setelah dirawat di RS Wirosaban pada Senin (10/8), sementara kedua rekannya meninggal pada Ahad (9/8), lalu.

Kasatreskrim Polresta Yogyakarta, Kompol Heru Muslimin mengatakan, pihaknya telah menanyakan kejadian ini ke beberapa saksi. Menurut keterangan saksi, ketiganya tengah ngobrol bersama dua rekan lainnya di tepi Kali Code wilayah Pakualaman, Mergangsan, Yogyakarta pada Kamis (6/8), malam.

"Salah satu dari mereka membawa miras oplosan. Namun hanya ketiga korban saja yang mengkonsumsi, sementara dua lainnya tidak," ujarnya, Rabu (12/8).

Pada Ahad pagi, Ade dilarikan ke RS Rajawali, Bantul setelah mengeluh sakit. Korban kemudian meninggal di RS malam harinya. Yudi juga dilarikan ke RS Yogyakarta setelah terjatuh dan meninggal juga di RS tersebut pada Ahad siang.

Pada Senin (10/9) pagi, Priyo juga mengeluh sakit dan dilarikan ke RS Yogyakarta. Namun setelah mendapat perawatan korban ketiga ini juga meninggal sore harinya. Priyo merupakan pegawai kejaksaan di Yogyakarta. "Menurut saksi, minuman keras ini dioplos dengan minuman ringan bersoda," katanya.

Kasi Penerangan Hukum (Penkum) Kejaksaan Tinggi (Kejati) DIY, Zulkardiman membenarkan ada pegawai di lingkungan Kejaksaan Negeri Yogyakarta yang meninggal beberapa hari lalu. Namun pegawai tersebut bukan salah satu jaksa di PN Yogya. "Meninggalnya kenapa kita tidak tahu," katanya.

Direktur RS Yogyakarta atau RSUD Wirosaban, Tuty Setyowati membenarkan RS itu merawat kedua korban atas nama Priyo dan Ade. Namun menurut Tuty, kedua korban dibawa ke RS sudah dalam keadaan kritis.

"Kita tidak tahu penyebabnya, yang pasti secara medis diberikan bantuan pernafasan sudah tidak bisa. Kita yakini jantungnya sudah kritis dan komplikasi," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement