REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan alasan memilih Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Lembong karena selain pelaku ekonomi secara riil juga memiliki latar belakang penanganan risiko saat di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).
Selain itu, dia juga pernah bekerja di Deutsche Bank. ''Saya rasa pengalaman-pengalaman seperti itu akan baik dalam manajemen pengelolaan kita,'' kata Jokowi usai menerima Delegasi Senat AS di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (13/8).
Presiden berpesan kepada Mendag anyar itu untuk memerhatikan urusan luar negeri seperti promosi dan perdagangan. Selain itu, utusan-utusan khusus terkait ekspor harus digerakkan ke pasar-pasar nontradisional di Timur Tengah, Asia Tenggara, Afrika, dan Amerika Latin. Pasalnya, ekspor harus digenjot ke sana.
Kedua, lanjut Presiden Jokowi, utusan-utusan khusus yang berkaitan dengan ekonomi di negara-negara yang sudah memiliki hubungan dagangan yang baik harus diperkuat. Tujuannya, agar ekspor bisa meningkat.
Jokowi menuturkan untuk perdagangan dalam negeri komoditas pangan dan stabilisasi harga harus diperhatikan secara serius. Pasalnya, hal-hal tersebut menyangkut inflasi. Alhasil, harga-harga bisa ditekan sedemikian rupa agar kembali normal.
Ketiga, sambung Presiden Jokowi, mengenai dwelling time, perizinan dan regulasi diminta disederhanakan. Tujuannya, waktu bongkar muat bisa ditekan.