Ahad 16 Aug 2015 10:51 WIB

Terungkap, Penyebab Harga Tomat Terjun Bebas

Rep: c10/ Red: Angga Indrawan
Tomat
Tomat

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Harga tomat dari petani di wilayah Kabupaten Garut menurun tajam. Banyak petani yang tidak memanen tomat karena harga jualnya saat ini dinilai sangat buruk. Murahnya harga tomat terjadi karena di wilayah Garut sedang panen raya.

Mantan Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Garut, Endang Solihin mengatakan, harga tomat saat ini sedang hancur. Petani hanya menjual tomat di kisaran harga Rp 300 sampai Rp 500 (per kg). Padahal harga normalnya Rp 1.000 (per kg).

"Banyak petani yang tidak memanen tomat dan diperkirakan di seluruh wilayah Garut kerugian petani mencapai miliaran rupiah," kata Endang kepada Republika, Ahad (16/8). 

Kepala UPTD Pasar Induk Guntur Ciawitali Kabupaten Garut, Dayat mengatakan, harga jual tomat di pasar saat ini jatuh di kisaran Rp 3.000 (per kg). Harga normalnya Rp 5.000 sampai Rp 6.000 (per kg). Menurut Dayat, saat ini sedang panen raya sehingga harga tomat jatuh murah karena barang sedang melimpah. 

Endang menjelaskan penyebab terjadinya penurunan harga tomat yang tajam. Empat bulan yang lalu harga tomat sangat mahal. Sehingga banyak petani tergiur untuk menanam tomat. Menurut Endang, kebetulan tiga bulan yang lalu cuaca sangat bagus dan mendukung.

Endang melanjutkan, kemudian musim beralih menjadi musim kemarau. Tatkala waktu panen di mulai, secara otomatis produksi tomat di garut meningkat. Sehingga tomat sangat melimpah. "Tidak bisa dihindari harga tomat dipasaran jatuh kerena barang melimpah," ujar Endang.

Selain itu, Endang menjelaskan, tanaman tomat yang sudah berbuah akan cepat matang di musim kemarau. Biasanya memanen tomat membutuhkan waktu empat hari. Tapi karena tomat lebih cepat matang, maka petani harus memanen tomat dalam waktu dua hari.

Hal tersebut menurut Endang menjadi penyebab tomat sangat melimpah di Kabupaten Garut. Sehingga harga tomat pasti menjadi murah. Akibatnya banyak petani yang tidak memanen tomat, mereka membiarkan tomat di ladang karena merasa rugi jika menjualnya saat ini.

"Biaya produksi tomat tidak sebanding dengan harga jual tomat saat ini," kata Endang.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement