REPUBLIKA.CO.ID,JATINEGARA -- Hari Ahad (23/8) malam ini, suasana Jalan Jatinegara Barat terlihat ramai oleh warga yang menonton penggusuran. Mereka yang datang berasal dari luar Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur.
Seorang warga Bukit Duri, Lutfi (37 tahun) mengaku ingin melihat karena ingin tahu secara langsung aksi pembongkaran rumah warga Kampung Pulo. Namun demikian dia mengaku ngeri melihat terjadinya aksi kerusuhan sebagai buntut dari pembongkaran tersebut. Baru hari liburan ini, dia dan keluarganya dapat melihat lokasi tempat kejadian besar itu terjadi.
Rumah Lutfi memang jauh dari lokasi bantaran Sungai Ciliwung. Lutfi hanya ingin melihat kejadian itu lantaran merasa simpati terhadap warga yang tergusur. "Tapi kalau bisa, mereka yang digusur diberikan uang kerohiman juga," katanya.
Dia beralasan, para warga yang terkena gusuran membangun rumahnya dengan uang hasil kerja keras. Walaupun demikian, posisinya akan serba salah jika rumah mereka berada di bantaran kali.
Penonton lainnya adalah Mulya (19) yang kesehariannya bekerja di Tanah Abang, Jakpus. Dia memutuskan menjadi tukang parkir di sekitaran beckhoe pada hari ini. Dia mengaku rumahnya tepat berada di pinggiran rumah yang hancur. Tapi beruntung, rumahnya tidak terkena aksi penggusuran tersebut.