REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai Pansel KPK belum maksimal dalam memberikan pertanyaan kepada para Capim KPK dalam wawancara terbuka yang diadakan sejak (24/8) sampai hari ini di Sekertariat Negara.
"Pertanyaan yang harus dikejar Pansel adalah soal integritas terutama harta kekayaan, sumber penghasilan, kewajaran, pelanggaran etika profesi, penyalahgunaan kewenangan, konflik kepentingan jika nanti menjadi komisioner KPK," kata Koordinator Investigasi ICW, Febri Hendri kepada ROL, Rabu (26/8).
Febri menambahkan Pansel KPK juga dapat menanyakan sikap calon soal penyidik independen dan titik berat kerja KPK ke depan dalam hal pencegahan, penindakan dan supervisi, cara mengatasi konflik KPK dengan lembaga penegak hukum lain serta bagaimana cara berkomunikasi KPK di depan media.
Perlu diketahui, anggota tim Pansel Capim KPK, melakukan wawancara terbuka kepada 19 Capim KPK selama tiga hari dari (24/8) sampai (26/8). Sebelumnya, Pansel KPK telah mengumumkan 19 nama capim yang lolos ke tahap berikutnya.
Nantinya dari 19 nama itu akan dikerucutkan menjadi delapan nama. Kemudian delapan nama tersebut akan dikirimkan Presiden Jokowi ke DPR .