Kamis 03 Sep 2015 19:27 WIB
Buwas Dicopot

Ini Hasil Pertemuan Kompolnas dan Budi Waseso

Rep: c07/ Red: Bilal Ramadhan
Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri Komisaris Jenderal Budi Waseso memberikan pernyataan kepada awak media di Gedung Bareskrim, Jakarta, Rabu (2/9). (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri Komisaris Jenderal Budi Waseso memberikan pernyataan kepada awak media di Gedung Bareskrim, Jakarta, Rabu (2/9). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) pada Kamis (3/9) pagi bertemu dengan Kabareskrim Komjen Pol Budi Waseso membahas terkait kinerja Bareskrim hampir delapan bulan ini. Anggota Kompolnas Hamidah Abdurrahman mengungkapkan Kompolnas berdiskusi terkait kasus-kasus yang tak kunjung selesai penanganannya di Bareskrim.

Salah satu contoh adalah kasus dugaan korupsi kondensat, dugaan korupsi payment gateway, dugaan korupsi dalam program cetak sawah, dugaan korupsi mobile crane di Pelindo dan dugaan korupsi penanaman pohon di Pertamina Foundation.

"Kasus-kasus penanganan Bareskrim tersebut memang masih sedang berjalan," kata Hamidah kepada ROL, Kamis (3/9).

Hamidah menjelaskan, beberapa kasus yang ditangani Bareskrim sudah ada yang dilimpahkan ke Kejaksaan. Namun banyak di antara kasus yang belum P21. Dalam pertemuan tersebut, lanjut Hamidah, Kabareskrim Komjen Pol Budi Waseso mengakui tidak terlalu mulus dalam menangani perkara korupsi seperti yang diharapkannya. Salah satu kasus yang mandek adalah kasus dugaan korupsi penjualan kondensat.

Menurut pengakuan Budi Waseso, Bareskrim belum menerima hasil audit kerugian negara secara resmi dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Adapun, setelah pertemuan tersebut, lanjut Hamidah, Kompolnas akan mendiskusikan jawaban-jawaban Kabareskrim.

Sebelumnya, beredar informasi bahwa Komjen Budi Waseso dipanggil Presiden Joko Widodo ke Istana, Selasa malam kemarin. Dalam pertemuan tersebut, Presiden diduga hendak menyampaikan pencopotan jenderal bintang tiga itu dari jabatannya sebagai Kepala Bareskrim.

Pencopotan Budi Waseso dikabarkan karena menghambat perbaikan ekonomi Indonesia. Hal tersebut karena kegaduhan hukum selama ini, terutama kasus yang ditangani oleh Bareskrim Polri membuat para investor ketakutan.

Sementara itu, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengaku sampai sekarang belum ada keputusan terkait pencopotan jabatan Kabareskrim Komjen Pol Budi Waseso.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement