Jumat 04 Sep 2015 08:47 WIB
Buwas Dicopot

Komjen Buwas Belum Tahu Kapan akan Dilantik Sebagai Kepala BNN

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Bayu Hermawan
Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri Komisaris Jenderal Budi Waseso memberikan pernyataan kepada awak media di Gedung Bareskrim, Jakarta, Rabu (2/9).    (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri Komisaris Jenderal Budi Waseso memberikan pernyataan kepada awak media di Gedung Bareskrim, Jakarta, Rabu (2/9). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komjen Budi Waseso mengatakan sudah mengetahui jika akan dimutasi menjadi Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), mengantikan Komjen Anang Iskandar yang ditunjuk menjadi Kabareskrim Polri mengantikan dirinya.

"Pemberitahuan secara lisan sudah. Tinggal TR (telegram rahasia) nya saja," katanya saat dihubungi, Jumat (4/9/2015).

Namun saat ditanya kapan akan dilantik sebagai Kepala BNN yang baru, ia mengaku belum mengetahui. Menurutnya sebelum dilantik, akan ada serah terima jabatan Kabareskrim yang akan dipimpin oleh Kapolri Jenderal Badrodin Haiti.

"Pak Kapolri serah terimakan saya dengan pengganti saya. Setelah itu kan saya dilantik oleh presiden," ujarnya.

Terkait sosok yang menggantikannya sebagai Kabareskrim, Budi mengatakan Komjen Anang Iskandar adalah orang yang tepat untuk menjadi Kabareskrim Polri.

"Saya kira Pak Anang, pengalamannya lebih luar biasa daripada saya. Lewat kemampuan dalam mengungkap kasus-kasus," jelasnya.

Seperti diketahui, setidaknya ada tiga kasus besar yang tengah ditangani Bareskrim Polri diantaranya yakni, kasus dugaan korupsi terkait penjualan kondensat bagian negara oleh BP Migas, serta dugaan korupsi proyek pengadaan 'mobile crane' di PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II).

Untuk kasus di Pelindo II, Bareskrim pun telah melakukan penggeledahan, dan memeriksa beberapa pelabuhan yang dianggap menyimpan jejak-jejak tersangka. Salah satu yang digeledah yakni kantor Pelindo II di Jakarta Utara, termasuk ruangan RJ Lino selaku Direktur Utama. Bahkan telah menetapkan satu orang tersangka.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement