Selasa 08 Sep 2015 14:45 WIB

BMKG: Suhu Udara Surabaya Meningkat

Suhu udara yang tinggi membuat orang memilih berteduh di bawah pohon rindang.
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Suhu udara yang tinggi membuat orang memilih berteduh di bawah pohon rindang.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Tanjung Perak Surabaya mencatat suhu udara Kota Surabaya dan sekitarnya meningkat hingga lebih tinggi dari biasanya, karena dampak pergerakan semu matahari dari belahan bumi utara ke selatan.

"Suhu udara ruangan di Surabaya saat ini sekitar 35 derajat Celcius, padahal biasanya sekitar 32-34 derajat Celcius, sedangkan di luar bisa lebih dari itu," kata Staf Informasi dan Data BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya Eko Prasetyo di Surabaya, Selasa (8/9).

Bahkan, puncak panas diprakirakan terjadi pada 23 Oktober 2015 dengan suhu udara mencapai 36 derajat Celcius. Peningkatan suhu udara tersebut diprakirakan berlangsung cukup lama, yakni hingga akhir Oktober dengan rata-rata suhu udara ruangan berkisar 35-36 derajat Celcius.

Untuk masa pancaroba dari musim kering (kemarau) ke musim hujan di wilayah Jatim, katanya, baru terjadi pada akhir Oktober hingga akhir November.

Pada masa pancaroba ini, daerah Jatim sudah diwarnai guyuran hujan di sejumlah tempat meski dengan intensitas ringan dan durasi pendek.

Jika saat ini angin bergerak dari timur tenggara, lanjutnya, pada masa pancaroba angin akan bergerak dari barat ke timur dan mudah berubah arah. Eko lebih lanjut mengatakan daerah di Jatim memiliki rata-rata hari tanpa hujan mulai 31 Agustus lebih dari 100 hari.

"Rata-rata Jatim mengalami kemarau enam bulan. Tapi, karena daya dukung lingkungan saat ini yang menurun dan resapan berkurang, sehingga masyarakat merasa cukup tersiksa, kesulitan air," katanya menjelaskan.

Menyinggung kondisi cuaca di perairan Laut Jawa dan Samudera Hindia, Eko menyebutkan kecepatan angin dan tinggi gelombang peraiaran tersebut cukup tinggi. Kecepatan angin sekitar 24 knot atau 45 kilometer per jam dengan tinggi gelombang 2-3 meter.

"Kapal-kapal nelayan perlu waspada karena angin cukup kencang dan gelombang pun relatif tinggi," katanya menambahkan.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement