Selasa 15 Sep 2015 16:43 WIB

Ekonomi Melambat, Singapura Komitmen Kembangkan Investasi di Jabar

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar.
Foto: Antara/Fahrul Jayadiputra
Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Meskipun kondisi ekonomi sedang melambat, namun Singapura berkomitmen mendorong investasinya di Indonesia, khususnya di Jawa Barat. Selama ini, Singapura sudah berinvestasi di Jabar dalam sektor pariwisata dan manfaktur.

Menurut Duta Besar Singapura untuk Indonesia, Anil Kumar Nayar, Jabar sebagai provinsi penting. Karena, sebagian besar investasi dari negaranya berada di provinsi ini dengan nilai lebih dari 1 miliar dolar Amerika atau sekitar Rp 1,7 triliun.

Anil mengakui, realisasi invetasi tahun ini dari negaranya mengalami sedikit perlambatan. "Saya kira wajar karena semuanya juga mengalami slow down ekonomi," ujar Anil kepada wartawan di Gedung Sate, Selasa (15/9).

Meski melambat, kata dia, pengusaha Singapura sedang menunggu dan mencari kesempatan baru dalam berinvestasi. Selama ini, investasi mereka tertanam di pariwisata dan manufaktur. Setelah ini, Ia yakin ini akan berkembang lagi.

"Hanya kami sekarang masih harus melewati situasi yang ada. Setelah ini, saya yakin ini akan berkembang lagi," katanya.

Sementara menurut Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar, Ia telah melakukan pembicaraan dengan Dubes Singapura Anil Kumar terkait peluang kerja sama dalam menghadapi krisis ekonomi global. Seperti, di bidang pariwisata dan infrastruktur.

Meski terjadi perlambatan, Deddy optimistis peluang bagi Singapura dalam berinvestasi di Jabar masih sangat terbuka.

"Meski terjadi perlambatan yang membuat investasi Singapura hanya Rp1,7 triliun (realisasi semester I-2015), tapi itu sudah lumayan," katanya.

Menurutnya, Singapura bisa menanamkan investasinya di infrastruktur seperti yang dilakukan Malaysia melalui LMS pada proyek Jalan Tol Cipali. Keterlibatan seperti ini, akan mendorong percepatan pembangunan infrastruktur di Jabar.

"Dia (Dubes Singapura, red) bilang ada beberapa pengusaha di Singapura yang tertarik untuk infrastruktur," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement