Rabu 16 Sep 2015 04:00 WIB

Terjadi Bentrokan, Polisi Israel Tutup Pintu Masuk Masjid Al Aqsa

Rep: Binti Sholikah/ Red: Bilal Ramadhan
militer israel kepung masjid al aqsa
Foto: dok.daqu gaza
militer israel kepung masjid al aqsa

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Palestina dan pasukan Israel telah bentrok di Masjid Al Aqsa Yerusalem selama tiga hari berturut-turut. Pada hari ketiga, pasukan Israel terlihat di atap situs suci tersebut.

Presiden Departemen Urusan Yerusalem, Suleiman Ahmad, yang berada di tempat kejadian mengatakan setidaknya 36 warga Palestina terluka dalam bentrok Selasa (15/9) pagi.

"Mereka telah menempatkan penembak jitu di atap dan menggunakan peluru karet," kata Ahmad seperti dikutip dari Aljazeera, Selasa (15/9).

Situs masjid dihormati sebagai tempat suci oleh orang Yahudi dan Muslim dan merupakan titik nyala dari kekerasan. Orang Palestina dalam Al Aqsa melemparkan batu dan kembang api kepada pasukan Israel dan mendirikan barikade untuk mencegah mereka dari penutupan pintu masuk ke masjid.

Pasukan polisi akhirnya menutup pintu ke masjid dengan orang Palestina yang masih di dalam. Polisi Israel berusaha untuk memungkinkan aktivis Yahudi untuk bertamasya di pelataran masjid. Di masa lalu, hal itu menimbulkan reaksi marah dari Palestina yang mengkhawatirkan Israel mungkin mengubah aturan untuk mengunjungi kompleks Al Aqsa.

Kepala gerakan pemuja Al Aqsa Murabitoun, Yousef Mukhaimar, mengatakan bahwa muslim Palestina dilarang memasuki masjid untuk berdoa, sementara pemukim Israel diperbolehkan untuk masuk masjid dan berkeliaran di sekitar dengan bebas di bawah perlindungan polisi.

"Area luas berkarpet di masjid telah dibakar, sebagai akibat dari polisi Israel menembakkan bom, peluru dan gas air mata dalam kompleks masjid," jelasnya.

Direktur Wakaf dan Urusan Masjid Al Aqsa, Azzam khatib, mengatakan kekerasan di situs itu lebih buruk daripada hari-hari sebelumnya. Karena orang-orang Palestina hadir di dalam masjid, polisi Israel menghadapi kesulitan menyerbu sekitar pukul 07.30 waktu setempat. Polisi menyerbu menggunakan gas air mata, peluru karet, dan granat setrum.

"Ada api kecil yang disebabkan oleh granat kejut, semua yang hadir di sini memadamkan api, yang menjalar di pintu masuk masjid," ungkapnya.

Anggota Mourabitoun lainnya, Abdel Aziz Al Abasi, mengatakan polisi Israel telah menutup kompleks masjid. Menurutnya, masalah yang lebih besar adalah Israel mencoba untuk membangun preseden dengan membagi kompleks Masjid Al Aqsa menjadi beberapa bagian. Sehingga mereka dapat memberikan pemukim Israel akses ke Masjid Al Aqsa.

"Kami tidak akan pernah setuju dengan rencana tersebut karena jelas bahwa Israel berusaha untuk mengambil alih sedikit demi sedikit," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement