Sabtu 19 Sep 2015 09:37 WIB

Agar tak Tergantung Alkes Impor, Menkes Dorong Tumbuhnya Pabrik Lokal

Rep: Edy Setiyoko/ Red: Indah Wulandari
Menteri Kesehatan Nila Djuwita F Muluk memberikan paparan saat pembukaan Forum Riset Vaksin Nasional (FRVN) 2015 di Jakarta, Rabu (26/8).
Foto: Republika/Wihdan
Menteri Kesehatan Nila Djuwita F Muluk memberikan paparan saat pembukaan Forum Riset Vaksin Nasional (FRVN) 2015 di Jakarta, Rabu (26/8).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Kesehatan Nila F Moeloek menyambut baik peresmian PT Triton Manufactures di Sentul, Jawa Barat. Ia berharap perusahaan benang bedah tersebut ikut mendukung pembangunan kesehatan di Indonesia.

"Dengan beroperasinya pabrik alat kesehatan Triton Manufactures yang memproduksi benang bedah, surgical mesh, dan skin marker akan mendorong tumbuhnya pabrik alat kesehatan yang lainnnya. Diharapkan, Indonesia tak lagi tergantung dengan produk alat kesehatan luar negeri," ujarnya dalam siaran persnya pada Republika.co.id, Sabtu, (19/9).

Ide membuat produk alat kesehatan ini muncul saat terjadinya krisis ekonomi 1998. Pada masa itu terjadi kelangkaan produk alat kesehatan karena tingginya nilai kurs dolar terhadap rupiah.

Kebutuhan alat kesehatan, ujar dia, meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan dalam pelayanan kesehatan terutama dalam memenuhi program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Dengan jumlah penduduk sekitar 250 juta jiwa, program JKN menjadikan Indonesia sebagai salah satu pasar alat kesehatan yang menarik bagi industri alat kesehatan.

Saat ini, ujar Nila, Indonesia masih sangat tergantung pada penggunaan alat kesehatan dari luar negeri sebesar 80 persen. Sedangkan produk alat kesehatan dalam negeri hanya sekitar 20 persen.

Makanya, terang dia, Kemenkes mendorong masyarakat industri untuk meningkatkan produk alat kesehatan dalam negeri agar dapat bersaing di skala nasional dan global.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement