REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Sedikitnya 38 militan ISIS tewas dalam serangan udara pemerintah Suriah terhadap tiga kota, yang dikuasai pegaris keras itu di Suriah Tengah, Selasa.
Serangan pada Senin itu menghantam Palmyra dan dua kota lain di Provinsi Homs, kata Direktur Kelompok Pengamat Hak Asasi Manusia untuk Suriah Rami Abdel Rahman.
Angkatan udara Suriah meningkatkan serangan terhadap ISIS dalam beberapa hari belakangan karena menerima bantuan dari Rusia.
"Jumlah penyerbuan meningkat dan serangan lebih tepat sasaran setelah angkatan udara Suriah menerima senjata dan pesawat lebih canggih dari Moskow," kata Abdel Rahman, yang kelompoknya mengandalkan jaringan luas dari sumber sipil, militer, dan petugas kesehatan di wilayah Suriah.
Pakar dekat dengan pemerintahan mengatakan Rusia telah mengirimkan penasehat untuk melatih pasukan Suriah dengan senjata baru dan khususnya sistem pertahanan udara jarak pendek dan tank.
Pejabat militer AS mengatakan Rusia telah mengerahkan 28 pesawat tempur di Suriah. AS dalam beberapa pekan belakangan mengungkapkan kekhawatiran atas langkah Rusia untuk mendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad dan memperingatkan dukungan militer untuk rezim Assad menimbulkan risiko lebih lanjut yang bisa menghambat upaya perdamaian.