REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kota Pangkalpinang, mencatat enam titik panas yang tersebar di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai indikasi awal kebakaran.
"Berdasarkan pantauan Satelit Terra dan Aqua titik panas itu tersebar di tiga kabupaten," kata Staf Koordinator Unit Analisis BMKG Pangkalpinang Deas Achmad Rivai di Pangkalpinang, Sabtu (26/9).
Ia menjelaskan, titik panas terbanyak terdapat di Kabupaten Bangka Tengah, Kecamatan Koba yaitu empat titik dan di Kabupaten Bangka, Kecamatan Belinyu serta Bangka Barat, Kecamatan Jebus masing-masing satu titik.
"Pada saat kemarau banyak lahan yang kering dan sangat rentan terjadi kebakaran, maka itu kami harapkan warga dapat mengurangi aktivitas yang dapat menimbulkan titik api," katanya.
Ia mengatakan titik panas yang terpantau kali ini mengalami penurunan dari sebelumnya pada Jumat (25/9) pantauan satelit terdapat 86 titik panas di provinsi itu.
"Titik panas itu dapat berubah sewaktu-waktu tergantung suhu udara dan aktivitas pembakaran lahan pada saat kemarau," katanya.
Menurut dia, munculnya titik panas itu karena banyaknya kebakaran hutan atau lahan yang kebanyakan dilakukan secara sengaja oleh masyarakat, seperti membuka lahan dengan cara dibakar.
"Kami mengimbau agar masyarakat tidak melakukan pembakaran lahan karena api akan sulit ditangani seiring kecepatan angin selama musim kemarau ini cukup kencang," katanya.