REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) akan membuat program baru bernama Kampung Keluarga Berencana (KB). Kepala BKKBN Surya Chandra Surapaty mengatakan, Kampung KB akan dibangun di lokasi padat penduduk, seperti perkampungan nelayan.
"Kita akan meluncurkan program Kampung KB. Rencana peluncuran perdananya Januari di Pangandaran, Jawa Barat," kata Surya usai menghadap Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Selasa (29/9).
Dia menjelaskan, Kampung KB akan dibangun di tiap daerah. Pemerintah mengharapkan kesejahteraan masyarakat dapat meningkat setelah mengikuti program KB dan program kependudukan lainnya.
Melalui Kampung KB pula, BKKBN akan menggalakkan program revolusi mental berbasis keluarga untuk membangun karakter bangsa Indonesia.
"Program KB katakanlah saat ini menurun, jadi harus ada yang menggalakkan. Tadi Presiden menekankan sekali kita harus kerja keras untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk," kata Surya.
Berdasarkan catatan BKKBN, tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia saat ini mencapai 1,49 persen atau setara dengan jumlah penduduk di Singapura. Padahal, pemerintah menargetkan pertumbuhan populasi dapat ditekan menjadi 1,1 persen.
Laju pertumbuhan penduduk yang tertinggi berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Maluku dan Kepulauan Riau. Adapun provinsi yang pertumbuhan penduduknya paling rendah adalah Yogyakarta.
Menurut Surya, faktor yang sangat berpengaruh dalam pertumbuhan penduduk ini adalah pendidikan orang tua.
"Kalau wanita yang berpendidikan, dia sudah merasa bahwa dua anak cukup itu wajar, bukan membatasi. Yang penting sejahtera," kata dia.