REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengajak generasi muda di daerah itu untuk meningkatkan kepedulian dalam mengatasi berbagai permasalahan sosial, sebagai upaya untuk mencegah masuknya kembali pengaruh paham komunisme.
"Permasalahan sosial seperti pengangguran, pendidikan, kemiskinan, kesehatan dan keamanan, tetap harus menjadi perhatian serius kita bersama," kata Pastika saat menyampaikan sambutan pada peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang diisi dengan penyampaian pernyataan sikap dari organisasi pemuda, di Denpasar, Kamis (1/10).
Menurut dia, jika terjadi permasalahan pengangguran, pendidikan, kemiskinan, dan kesehatan, maka akan menjadi lahan yang subur bagi berkembangnya paham komunisme. "Itulah sebabnya, kita harus memerangi itu semua supaya tidak ada lahan bagi paham komunisme untuk tumbuh. Di mana banyak kemiskinan, pengangguran, keterbelakangan, maka di situ benih komunisme akan tumbuh," ujarnya.
Karena itu, ucap Pastika, satu-satunya jalan adalah harus membuat masyarakat menjadi sejahtera, terdidik, dan mengerti demokrasi. "Paham komunisme itu adalah ideologi yang laten dan sering kali tidak kelihatan, apalagi di tengah teknologi yang canggih seperti saat ini menjadi tidak mudah untuk menanggulangi," katanya.
Terkait dengan peringatan Hari Kesaktian Pancasila, Pastika mengatakan generasi muda wajib meneruskan warisan dan cita-cita luhur para pendiri bangsa. "Nilai-nilai Pancasila harus diwujudkan dalam konteks kekinian, apalagi generasi muda menjadi penentu mau dibawa kemana negara ini ke depan," ucapnya.
Pihaknya berharap momentum peringatan ini, para pemuda dapat mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila, supaya 'kesaktian' Pancasila betul-betul bisa dirasakan dalam mencegah masuknya paham komunisme.
"Kami berikan kepada mereka (pemuda) untuk merumuskan sendiri nilai-nilai Pancasila, apa itu implementasinya, bagaimana cara melaksanakan. Harus dirumuskan oleh pemuda, karena yang akan mengurus negara ini adalah mereka-mereka ini," kata Pastika.