REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengharapkan Yogyakarta segera memiliki museum batik seperti museum batik Pekalongan.
‘’Dengan adanya museum batik di Yogyakarta bisa ada tempat untuk penyelenggaraan pameran dan menampung batik-batik yang ada di seluruh DIY serta ada tempat untuk pelatihan membatik,’’ kata Gubernur DIY pada acara selebrasi Yogyakarta sebagai Kota Batik Dunia, di Pagelaran Keraton Yogyakarta, Seni (5/10).
Menurut dia, selama ini museum batik yang ada di Yogyakarta merupakan milik pribadi dan merupakan batik koleksi pemiliknya. Sultan berharap museum batik ini tidak usah membangun tetapi menempati bangunan heritage yang dibeli oleh pemerintah misalnya yang ada di Kotagede.
Sementara itu Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti menyambut baik usulan dari Sultan HB X. Dia mengatakan akan membangun atau mengoptimalkan bangunan yang sudah ada.
‘’Mungkin di seputaran Keraton Yogyakarta atau Kotagede dan yang penting harus bisa dijangkau oleh warga masyarakat baik wisatawan, masyarakat pecinta seni dan budaya maupun anak sekolah. Sebagaimana yang disampaikan oleh Pak Gubernur museum batik nantinya bisa memberikan referensi kepada masyarakat,’’tuturnya.
Pada saat selebrasi ini juga ditampilkan tari kolosal batik yang berjudul Akun Parang selama 10 menit. Tari ini dibawakan oleh 100 penari putra putri ari Anterdans Art Jogja (yang berasal dari ISI, SMKI dan komunitas seni tari).
Pada kesempatan ini Gubernur DIY menyerahkan duplikat plakat Yogya sebagai Kota Batik Dunia kepada Walikota Yogyakarta, Plt Bupati Bantul, Perwakilan Pemkab Kabupaten Kulon Progo, Perwakilan Pemkab Gunungkidul dan Perwakilan Pemkab Sleman pada acara Selebrasi Yogyakarta sebagai Kota Batik Dunia di Pagelaran Keraton Yogyakarta.
Sebelumnya, Ketua KADIN DIY GKR Mangkubumi menyerahkan penghargaan yang telah diterima dari WCC (World Craft Council) kepada GKR Hemas yang juga sebagai Ketua Dekranasda DIY sebagai tokoh penting karena kesetiaannya pada industri seni kerajinan. Kemudian GKR Mangkubumi juga menyerahkan plakat “Yogyakarta sebagai Ketua Batik Dunia” kepada GKR He