REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Turki kembali memanggil duta besar Rusia setelah pesawat perang Rusia yang beroperasi di Suriah melakukan pelanggaran di wilayah udaranya.
Dikutip dari laman BBC, Selasa (6/10), Turki mengklaim Rusia melakukan pelanggaran pertama pada Sabtu (3/10) di dekat Yayladagi di wilayah Hatay selatan.
Pelanggaran kedua terjadi pada Ahad (4/10). NATO telah mendesak Rusia untuk mengakhiri serangan udara pada oposisi Suriah dan warga sipil.
Namun, Rusia mengatakan menargetkan kelompok militan negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Rusia mengatakan, pelanggaran yang dilakukan Sabtu adalah untuk hanya beberapa detik karena cuaca buruk.
Namun, Rusia belum mengeluarkan sikap resmi insiden pada Ahad. Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan Turki berhak untuk menembak jet yang melanggar.