Kamis 08 Oct 2015 12:52 WIB

Prancis Luncurkan Iklan Lawan Propaganda ISIS

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
Gerilyawan ISIS
Foto: EPA/Mohammed Jalil
Gerilyawan ISIS

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Pemerintah Prancis mengeluarkan iklan baru berupa cerita keluarga yang berkabung karena keluarganya bergabung dengan ISIS.

Iklan tersebut untuk mencegah anak muda bergabung dengan ekstremis di Suriah, Rabu (8/10). Hal ini merupakan upaya melawan publisitas ISIS yang bergolak dalam sejumlah besar propaganda.

Lebih dari 500 orang telah meninggalkan Prancis untuk bergabung ISIS dan kelompok-kelompok ekstrimis lainnya di zona perang Suriah dan Irak. Jumlahnya lebih banyak dari negara lain di Eropa Barat.

Prancis telah memperketat beberapa pembatasan, termasuk memungkinkan keluarga menegakkan hukum seperti menahan dokumen perjalanan anak mereka dan mendirikan hotline bagi orang tua yang khawatir. Namun tetap jumlah anak-anak muda yang pergi meningkat.

"Kami bukan orang tua dari seorang teroris. Kami adalah korban," kata Baptiste, ayah dari seorang gadis yang pergi ke Suriah sebelum usia ke-17-nya. Ia mengatakannya dalam salah satu dari empat iklan yang mulai mengudara, Rabu (8/10).

Ia dan beberapa orang tua lain dalam kampanye berbicara langsung ke kamera dan hanya diidentifikasi dengan nama depan mereka.

"Klip video yang melibatkan keluarga ini berisi waktu yang sulit bagi mereka dan mengirim pesan yang sangat kuat untuk anak-anak muda yang tergoda mengayunkan kaki ke kelompok teroris," kata Menteri Dalam Negeri Prancis, Bernard Cazeneuve.

Cazeneuve mengatakan pemerintah akan meningkatkan deportasi untuk para rekruter. Pemerintah selama ini mengalami kesulitan melawan pesan ekstremis ISIS yang menarik dan membuat pengikutnya dengan mudah memuliakan kekerasan.

Dalam laporannya pekan ini, Yayasan Inggris Quilliam menemukan ISIS telah merilis lebih dari 1.100 keping propaganda dalam jangka waktu satu bulan musim panas ini. Amerika Serikat juga telah memperluas kampanye online untuk melawan pesan ekstremis.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement