REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dienam kabupaten dan kota Provinsi Bali semakin dekat. Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika mengingatkan masyarakat Bali supaya tidak memilih pemimpin sembako.
Artinya, masyarakat diimbau supaya cerdas memilih pemimpin, bukan pemimpin yang hanya gemar bagi-bagi sembilan bahan pokok (sembako) pada saat musim kampanye. Fenomena ini dinilai Pastika acap terjadi menjelang pilkada dimana pelakunya hanya mengandalkan uang dan sembako untuk menarik suara masyarakat.
"Pemimpin sembako ini hanya akan menjadi sosok yang jauh dari harapan masyarakat. Tentukan pilihan dengan nurani dan nalar, sebab masa depan Bali ada di tangan kita," kata Pastika dalam Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) di Renon, Denpasar, Ahad (11/10).
Mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), I Gusti Putu Artha dalam kesempatan sama mengingatkan masyarakat agar tidak apatis terhadap proses pemilihan pemimpin. Menurutnya, kebutaan masyarakat yang paling berbahaya adalah buta politik.
"Sikap apatis sebagian masyarakat hanya memberi peluang bagi mereka yang tidak cerdas dalam proses pengambilan keputusan," ujarnya.
Putu Atha mendorong lembaga terkait untuk terus memberikan pemahaman dan edukasi kepada masyarakat Bali supaya menggunakan hak pilihnya serta tak salah menentukan pilihan. Pemimpin yang baik adalah pemimpin revolusioner dan kreatif.
Akhir pekan ini, KPU Kota Denpasar mulai menyiapkan logistik kotak suara. Pilkada Denpasar setidaknya membutuhkan 821 kotak suara yang berasal dari kotak suara bekas Pemilu 2014. "Kotak suara bekas Pemilu tahun lalu sudah kita buka dan dikosongkan untuk digunakan pada Pilkada Denpasar," kata Komisioner Divisi Logistik KPU Kota Denpasar, Ni Made Bakti.
Dengan demikian, KPU Denpasar tidak mengeluarkan biaya untuk penambahan kotak suara. Langkah selanjutnya, kata Ni Made Bakti, KPU Denpasar akan menyusun kebutuhan lain, seperti surat suara, sampul, dan alat tulis kantor. Seluruh logistik ditargetkan siap 30 hari menjelang tanggal pemilihan, yaitu 4 November 2015.
Lima kabupaten dan kota di Bali yang akan menggelar pilkada serentak adalah Kabupaten Badung, Bangli, Karangasem, Tabanan, dan Kota Denpasar.