Ahad 11 Oct 2015 19:43 WIB

'Revisi UU KPK Sama dengan Pembubaran KPK'

Rep: Eric Iskandarsjah/ Red: Indira Rezkisari
Para alumni lintas perguruan tinggi yang tergabung dalam Gerakan Anti Korupsi (GAK) bersama mahasiswa perguruan tinggi di Indonesia melakukan aksi di halaman Gedung KPK, Jakarta, Jumat (9/10).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Para alumni lintas perguruan tinggi yang tergabung dalam Gerakan Anti Korupsi (GAK) bersama mahasiswa perguruan tinggi di Indonesia melakukan aksi di halaman Gedung KPK, Jakarta, Jumat (9/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Undang-undang (UU) KPK direncanakan untuk direvisi. Salah satu hal yang akan direvisi adalah mengenai usia dari KPK. Pengamat Politik Pangi Syarwi Chaniago menilai, revisi itu sama dengan pembubaran KPK.

"KPK akan ditentukan hanya berusia 12 tahun. Lalu setelah 12 tahun bagaimana," ucapnya pada Ahad (11/10). Dengan adanya revisi itu, ia khawatir keberlanjutan dari KPK tidak terjamin. Padahal, masyarakat sangat membutuhkan KPK.

Lagipula, lanjut dia, untuk saat ini sebenarnya tidak ada urgensi sama sekali untuk melakukan revisi UU KPK. "Momentum dan landasannya tidak tepat," kata dia.

Ia berharap, sebaiknya saat ini lebih fokus untuk membahas UU lain dari prolegnas. Menurutnya, justru prolegnas itulah yang harusnya diprioritaskan untuk segera direalisasikan.

"Bukanya malah melakukan revisi UU KPK, yang lebih memprihatinkan, revisi ini terkesan ingin melemahkan KPK. Bukan menguatkan," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement