Sabtu 31 Oct 2015 13:28 WIB

Enam Kapal Ikan Asal Vietnam Ditenggalamkan

Gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)
Foto: MgROL_37
Gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)

REPUBLIKA.CO.ID,BATAM -- Kementerian Kelautan dan Perikanan dan TNI Angkatan Laut menenggelamkan enam kapal pencuri ikan asal Vietnam di perairan Pulau Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Sabtu pagi.

Usai penenggelaman, Direktur Penanganan Pelanggaran Direktorat Jenderal Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Tyas Budiman mengatakan keenam kapal yang diawaki oleh 43 warga Vietnam itu ditangkap oleh kapal pengawas Hiu Macan 005 pada 1 Agustus 2015 di Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia di sekitar Anambas.

Penenggelaman kapal dilakukan mengacu ke pasal 76 A Undang-Undang No.45/2009 tentang Perikanan yang diperkuat dengan Surat Edaran Ketua Mahkamah Agung No.1/2015 tentang Barang Bukti Kapal Dalam Perkara Pidana Perikanan.

"Keenam kapal tersebut merupakan barang bukti penangkapan beberapa waktu lalu. Sesuai dengan ketetapan Pengadilan Negeri Batam, maka hari ini dimusnahkan," kata Tyas.

Saat tertangkap, kapal-kapal tanpa dokumen perizinan dari pemerintah itu sedang digunakan untuk mencuri ikan menggunakan pancing rawai.

"Kami juga mengamankan barang bukti 9.171 kilogram ikan berbagai jenis dari keenam kapal itu," kata Tyas.

Pada pelaku dijerat dengan Pasal 93 ayat 2 jo Pasal 27 ayat 2 Undang-Undang No.45/2009 tentang Perubahan atas UU No.31/2004 tentang Perikanan dengan ancaman pidana enam tahun penjara dan denda Rp20 miliar.

Tyas mengatakan saat ini masih ada enam kapal Vietnam di Batam yang menunggu ketetapan pengadilan untuk dimusnahkan.

Pada 20 Oktober lalu, Kementerian Kelautan dan Perikanan sudah menenggelamkan tiga kapal asing di perairan Batam.

"Kami harap akan muncul efek jera bagi kapal-kapal asing yang sering mencuri ikan di perairan Indonesia," kata Tyas.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement