Senin 02 Nov 2015 17:26 WIB

Pengamat: Manuver Politik Golkar Hanya Sementara

Rep: Eric Iskandarsyah Z/ Red: Bilal Ramadhan
Silaturahmi nasional Partai Golkar di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Ahad (1/11).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Silaturahmi nasional Partai Golkar di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Ahad (1/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Agung Laksono mengklaim bahwa Golkar mendukung pemerintahan Jokowi-JK. Pengamat politik Universitas Gadjah Mada, Arie Sudjito menilai pernyataan Agung Laksono itu merupakan manuver politik belaka.

Selain itu, menurutnya, Silaturahmi Nasional (Silatnas) Golkar yang digelar kemarin di Slipi, Jakarta Barat, hanya ingin mengamankan jalan bagi calon-calon kepala daerah yang bakal berkompetisi di pilkada serentak pada 9 Desember mendatang.

"Itu semua hanya manuver politik yang bersifat sementara," ucap dia pada Senin (2/11).

Dalam pernyataan bersama, Agung dan Aburizal Bakrie mengklaim secara tulus mendukung pemerintahan saat ini. Ini dinilai sebagai jalan tengah Golkar versi Silatnas untuk mendapat angin segar dari pemerintah.

Pernyataan Agung bahwa Golkar bakal mendukung pemerintahan saat ini menjadi fakta kedua setelah PAN yang memutuskan untuk keluar dari Koalisi Merah Putih (KMP). “Golkar membutuhkan pengakuan dari pemerintah. Maka, manuver dengan seolah mendukung pemerintah adalah hal yang wajar," katanya.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُوْنُوْا قَوَّامِيْنَ بِالْقِسْطِ شُهَدَاۤءَ لِلّٰهِ وَلَوْ عَلٰٓى اَنْفُسِكُمْ اَوِ الْوَالِدَيْنِ وَالْاَقْرَبِيْنَ ۚ اِنْ يَّكُنْ غَنِيًّا اَوْ فَقِيْرًا فَاللّٰهُ اَوْلٰى بِهِمَاۗ فَلَا تَتَّبِعُوا الْهَوٰٓى اَنْ تَعْدِلُوْا ۚ وَاِنْ تَلْوٗٓا اَوْ تُعْرِضُوْا فَاِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرًا
Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah, walaupun terhadap dirimu sendiri atau terhadap ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika dia (yang terdakwa) kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatan (kebaikannya). Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutarbalikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka ketahuilah Allah Mahateliti terhadap segala apa yang kamu kerjakan.

(QS. An-Nisa' ayat 135)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement