REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produksi film Ketika Mas Gagah Pergi (KMGP) telah memasuki proses produksi 85 persen. Nantinya keuntungan yang diperoleh dari pemutaran film yang mengambil lokasi syuting di Jakarta dan Ternate tesebut akan disumbangkan.
"Kami bertekad, Rp 1 miliar keuntungan film KMGP akan disalurkan untuk membantu pendidikan anak-anak Indonesia bagian Timur dan Rp 1 miliar akan disalurkan untuk pendidikan anak-anak dhuafa Palestina," ujar sang produser, Helvy Tiana Rosa dalam siaran persnya, Senin (2/11) malam.
Salah satu alasan memilih Ternate sebagai lokasi syuting karena KMGP memiliki kepedulian terhadap pendidikan Indonesia bagian Timur. Indonesia adalah negara besar dengan gugusan kepulauan yang sangat mengagumkan. Tak kurang dari 13 ribu ribu pulau terhampar membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Namun sayangnya tidak semua masyarakat yang tinggal di pulau-pulau itu memiliki kesempatan sama dalam mengenyam pendidikan, khususnya penduduk yang tinggal di Indonesia bagian timur.
Akses menuju sekolah yang sulit dan terbatasnya fasilitas menjadi tantangan tersendiri bagi anak-anak tunas bangsa dalam menempuh pendidikan. Ketersediaan sarana pendidikan baik secara fisik maupun non fisiknya tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah.
Helvy mengatakan butuh kerja sama dan kontibusi nyata dari seluruh lapisan masyarakat dan elemen bangsa agar pemerataan pendidikan dapat terwujud. KMGP yang diangkat dari novel berjudul serupa diharapkan mampu memberi warna dan budaya yang kental dengan nilai-nilai kemanusiaan, kedermawanan dan kerelawanan.