REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Militer Israel mengaku menyerbu stasiun radio Palestina. Mereka juga menyita peralatan yang digunakan untuk menyiarkan panggilan menyerang Israel.
Militer mengatakan, penutupan stasiun radio Al Hurria di Hebron dilakukan Selasa (3/11) dini hari waktu setempat. Menurutnya, stasiun radio tersebut telah menghasut kekerasan di Tepi Barat.
Al Hurria diduga telah mendorong terjadinya penusukan dan memuliakan para penyerang.
Israel mengatakan, serentetan kekerasan terjadi setelah adanya kampanye kebohongan Palestina dan hasutan situs suci Yerusalem yang sensitif. Namun perlawanan Palestina itu karena frustasi terhadap kependudukan Israel selama hampir setengah abad.
Sebanyak 11 warga Israel tewas dalam serangan oleh warga Palestina yang sebagian besar karena penusukan. Sementara 69 warga Palestina tewas oleh tembakan Israel.