REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru Besar Hukum Internasional UI Hikmahanto Juwana mengatakan, ada kejanggalan ketika Michael Buehler mempertanyakan pihak yang membayar Darwin Pereira. Masih menjadi misteri baik kebenarannya maupun pihak yang membayar.
"Tidak ada satu dokumen otentik yang mengindikasikan ada pembayaran dan oleh siapa," ujar dia kepada Republika.co.id, Senin (9/11).
(Baca: Buehler Sebut 'Jakarta' untuk Pemerintah Indonesia)
Menurutnya, pertanyaan Buehler ini kemungkinan untuk mengalihkan fokus dari kontroversi yang diakibatkannya di Indonesia. "Menyalahkan media di Indonesia yang seolah memelintir pernyataannya adalah upaya Buehler untuk tidak disalahkan atas artikelnya yang tidak akurat," ujarnya.
Menurutnya, Buehler terlalu prematur menilai Pemerintah Indonesia yang mengatur penggunaan broker. Pasalnya, tak ada dokumen yang membuktikan perjanjian antara Pemerintah Indonesia dengan Pareira Internasional.
(Baca: Indonesia Negara Besar tak Perlu Jasa Broker)