REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Calon Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membeberkan strategi memenangkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Surabaya 2015. Menurutnya, kunci kemenangan adalah memperbanyak kunjungan ke masyarakat.
"Sehari bisa 17 tempat, kadang 13 tempat," kata Risma, Kamis (12/11).
Risma menegaskan pendekatan untuk menggalang dukungan masyarakat tidak menggunakan uang. Harapannya, kata dia, jika dipercaya masyarakat untuk kembali menjabat Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya, dirinya bersama Whisnu tidak melakukan tindakan yang melanggar aturan.
"Pendekatan kami langsung ke masyarakat. Jadi, kalau dipercaya lagi (sebagai wali kota), kami tidak akan melakukan hal-hal yang negatif," kata mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota Surabaya itu.
Pendekatan yang dilakukan ke masyarakat, jelas Risma, tidak dilakukan dengan memberi uang atau membeli suara. Namun, bertemu langsung dengan menyerap aspirasi mereka, yang nantinya direalisasikan jika kembali diberi amanah memimpin Surabaya.
"Memang melelahkan, tapi strategi itu perlu dilakukan, supaya kami tidak punya utang kepada seseorang, perusahaan atau lainnya," kata Risma.
Selama kampanye blusukan ke masyarakat, lanjut dia, dirinya bersama Calon Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana lebih banyak diundang warga. Untuk itu, dalam setiap pertemuan dengan warga, suguhan yang dihidangkan sederhana.
"Kami lebih banyak diundang warga, makanya suguhannya, seperti pisang, telo, pohong," ujarnya.