REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA -- Salah satu pelaku bom bunuh diri dalam serangan Paris Jumat pekan lalu teridentifikasi bernama Almohammad Ahmad.

Saat memasuki Yunani, dia mengatakan kepada petugas dirinya pengungsi berasal dari Kota Edlib, Suriah. Almohammad tiba di Leros pada 3 Oktober bersama dengan 193 pengungsi tambahan.

Pejabat pemerintah mengatakan kepada To Vima, Senin (16/11), telepon seluler para pengungsi diperiksa secara teratur untuk mencari foto atau data yang mencurigakan.

Namun, saat Almohammad tiba, tidak dimungkinkan melakukan pemeriksaan tersebut karena banyaknya jumlah pengungsi yang menunggu registrasi.

Pejabat menjelaskan rincian pengungsi yang tiba diperiksa ulang dengan daftar warga Eropa yang pergi bergabung dengan ISIS. Pejabat mengatakan pemeriksaan itu fokus pada nama, bukannya sidik jari atau data bimoterik lainnya.

(Baca: Prancis Buru Tersangka Utama Serangan Paris)

Pemeriksaan itu menggarisbawahi masalah dalam pemeriksaan pengungsi secara keseluruhan.

Paspor Suriah yang ditemukan dekat jasad pembom bunuh diri dinyatakan palsu oleh Menteri Kehakiman Prancis. Namun, sidik jari yang diambil di Paris cocok dengan sidik jari dari pendaftaran di Leros.

Ini mengindikasikan pelaku mencoba menyembunyikan identitas dan tempat asal aslinya. Lebih lanjut, Almohammad Ahmad masuk dalam daftar orang yang tewas di Edlib pada 11 Maret 2012 dalam bentrokan antara pasukan Suriah dan oposisi.

Ikuti Whatsapp Channel Republika