Kamis 19 Nov 2015 07:53 WIB

Kontroversi Paten Tempe Mendoan Banyumas

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Indah Wulandari
Tempe Mendoan
Foto:
Sejumlah warga mengambil tempe mendoan yang dibagikan secara gratis pada acara festival mendoan di Purwokerto, Banyumas, Jateng, Ahad (8/11).

REPUBLIKA.CO.ID,PURWOKERTO -- Setelah tempe mendoan dipatenkan sebagai merek dagang oleh individu, kali ini Bupati Banyumas Achmad Husein tidak mau kebobolan lagi.

Ia akan mematenkan makanan khas asal Banyumas lainnya, termasuk berbagai jenis kesenian atau produk khas asli Banyumas.

''Kontroversi kasus mendoan yang dipatenkan menjadi merek dagang ini, menjadi pelajaran yang harus kita ambil hikmahnya. Ke depan, kita akan mematenkan sejumlah makanan, kesenian dan produk-produk khas Banyumas, agar kelak tidak bisa lagi diklaim pihak lain,'' jelas Bupati usai menerima Fudji Wong, warga Banyumas yang telah mematenkan nama mendoan sebagai nama merek produk dagangnya, Rabu (18/11).

Dia menyebutkan, selain mendoan, masih ada banyak makanan dan jenis-jenis kesenian khas Banyumas yang seharusnya dipatenkan sebagai makanan dan kesenian tradisional khas masyarakat Banyumas. Antara lain soto Banyumas dan dage (cemilan dari ampas tahu). Sedangkan untuk produk kesenian, ada kesenian lengger atau batik motif Banyumas.  

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement