Jumat 20 Nov 2015 07:07 WIB

Pilkada Perlu Ada Evaluasi

Rep: C27/ Red: Winda Destiana Putri
Pilkada bersih
Foto: antarafoto
Pilkada bersih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemilihan kepala daerah (pilkada) yang akan diselenggarakan beberapa pekan lagi diselenggarakan dibeberapa daerah.

Ketua Lembaga Pengkajian MPR RI Rulli Chairul Azwar justru menilai pilkada perlu evaluasi.

Rulli menjelaskan dalam Pasal 18 UUD NRI Tahun 1945 menerangkan pilkada dipilih secara demokratis sedang pilpres dilakukan secara langsung. Diakui dalam era reformasi ada semangat untuk melaksanakan demokrasi secara terbuka.

Dalam hal inilah yang menjadi penyebab pilkada akhirnya juga dilakukan secara langsung. Dengan asumsi jika pilkada dipilih langsung oleh banyak akan semakin baik.

"Pilkada secara langsung akibat pengaruh semangat demokrasi," ujarnya saat menjadi keynotespeech dalam bedah buku Pilkada: Penuh Euforia Miskin Makna, di Perpustakaan MPR Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (19/11).

Rulli Chairul Azwar mengatakan pilkada ditambah dengan pileg dan pilres membuat rakyat disuguhi pentas yang menarik. Dari sini lalu muncul konsultan-konsultan politik, usaha percetakan kaos, spanduk, dan atribut kampanye lainnya, sehingga menciptakan lapangan pekerjaan baru.

 

Rulli menyatakan bahwa lima tahun pertama pilkada belum ada masalah. Tapi pada tahun 2007 mulai ada yang mengeluhkan soal pilkada dan tahun 2014 terkadi evaluasi.

Ia menjelaksan evaluasi terjadi disebabkan pilkada ada jargon nomer piro wani piro. Rakyat memilih calon kepala daerah karena uang karena rakyat menjadi pemilih pragmatis.

"Rakyat melakukan demikian sebab calon yang terpilih, setelah menjadi kepala daerah, ia akan lupa janjinya sehingga," ujar Rulli.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement