REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Sebanyak 16 imigran gelap dari tiga negara ditemukan warga terdampar di perairan desa Skala Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Kamis (26/11) malam.
Sejumlah imigran gelap tersebut terdiri dari 13 berkewarganegaraan India, dua berkewarganegaraan Nepal dan satu lagi Bangladesh.
Seperti dikutip kantor berita Antara, kapal pembawa imigran, KM Farah ditemukan oleh warga dari Tablolong bernama Daniel Lani. Menurut Daniel, kapal tersebut terdampar di perairan desa skala karena kehabisan bahan Bakar minyak.
"Mereka teriak-teriak minta tolong baru kemudian kami giring mereka ke darat, lalu kami lapor polisi terdekat," ujarnya.
Sejumlah imigran gelap tersebut tiba di Polda NTT untuk dilakukan pemeriksaan oleh Unit "People Smuggling and Tracfficking" Polda NTT. Beberapa imigran tampak membawa sejumlah koper serta tas ransel yang nantinya akan digunakan sampai ke Australia.
Muhammad Anwar (22) seorang imigran asal Bangladesh mengaku sebelumnya ia bersama ke-15 temannya telah menempuh perjalanan selama kurang lebih 10 hari.
"Kami berlayar menuju ke Christmas Island di Australia. Saat tiba di sana kami ditahan selama empat hari, dan kapal yang kami gunakan dari Jakarta dihancurkan oleh pihak keamanan Australia," ujarnya kepada wartawan.