Kamis 27 Apr 2023 15:11 WIB

Australia akan Rombak Sistem Imigrasi, Perlancar Masuknya Pekerja Terampil

Australia bersaing dengan Kanada dan Jerman untuk dapatkan imigran terampil

Rep: Amri Amrullah/ Red: Esthi Maharani
Australia pada Kamis (27/4/2023), mengusulkan perombakan sistem imigrasi untuk mempercepat masuknya pekerja berketerampilan tinggi.
Foto: ABC
Australia pada Kamis (27/4/2023), mengusulkan perombakan sistem imigrasi untuk mempercepat masuknya pekerja berketerampilan tinggi.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Australia pada Kamis (27/4/2023), mengusulkan perombakan sistem imigrasi untuk mempercepat masuknya pekerja berketerampilan tinggi. Perombakan ini juga bertujuan memperlancar jalur pekerja terampil untuk mendapatkan izin tinggal permanen.

Pemerintah yang diwakili Partai Buruh mengatakan bahwa sistem yang saat ini digunakan untuk menyeleksi para migran yang memiliki keahlian. Tes poin - akan dimodifikasi untuk mengidentifikasi orang-orang yang memiliki keahlian yang dibutuhkan oleh perekonomian Australia di masa mendatang.

"Sistem imigrasi kita ... rusak. Sistem ini gagal bagi bisnis kita, gagal bagi para migran itu sendiri. Dan yang paling penting, hal ini gagal bagi warga Australia. Hal ini tidak bisa dibiarkan terus berlanjut," kata Menteri Dalam Negeri Clare O'Neil dalam pidatonya di National Press Club.

Australia telah bersaing dengan negara-negara seperti Kanada dan Jerman, untuk memikat lebih banyak migran terampil, dengan lonjakan permintaan yang diperparah oleh populasi yang menua.

Pemerintah mengatakan bahwa proses visa bagi para profesional berketerampilan tinggi akan dibuat lebih cepat dan lebih mudah, sementara langkah-langkah akan diambil untuk mempertahankan pelajar internasional.

Pemegang visa terampil sementara, yang selama ini tidak diberi kesempatan untuk mengajukan permohonan izin tinggal permanen, akan dapat melakukannya pada akhir tahun ini, kata O'Neil. Namun hal ini tidak akan menambah jumlah pendatang permanen tahunan Australia, katanya.

Pada bulan September, Australia meningkatkan penerimaan migran permanen menjadi 195.000 pada tahun finansial ini, naik 35.000, untuk membantu bisnis yang sedang berjuang melawan kekurangan staf dan menjanjikan lebih banyak staf dan dana untuk mempercepat pemrosesan visa.

Mulai 1 Juli, pemerintah mengatakan akan menaikkan ambang batas upah pekerja migran untuk pekerja terampil sementara menjadi 70.000 dolar Australia (46.250 dolar AS) dari 53.900 dolar Australia, yang telah bertahan pada tingkat yang sama sejak 2013.

Sekitar 90 persen dari semua pekerjaan penuh waktu di Australia sekarang dibayar lebih dari ambang batas saat ini, yang mengarah ke eksploitasi pekerja migran, kata pemerintah.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement