REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Sejumlah muslimah yang tergabung dalam Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Lampung, menggelar aksi damai turun ke jalan dalam Kota Bandar Lampung, Ahad (29/11). Mereka mengusung kampanye anti-HIV/AIDS dengan syariat Islam dan khilafah.
Hujan dan jalanan yang basah, tak membuat aktivis muslimah HTI surut beraksi. Mereka berjalan sejauh tiga kilometer dari Masjid Taqwa hingga Bundara Tugu Adipura, pusat kota berjuluk Tapis Berseri.
Gizhel, dari Muslimah HTI Lampung, mengatakan aksi turun ke jalan untuk memunculkan opini publik terkait pendidikan kesehatan reproduksi (kespro). HTI menilai, kata dia, pendidikan Kespro selama ini tidak mampu dan tidak akan mampu mencegah berkembangnya HIV/AIDS.
"Untuk memenyelamatkan umat dari HIV/AIDS, diterapkannya syariat Islam dalam institusi khilafah Islamiyah," ujarnya.
Ia menegaskan aksi muslimah HTI itu bukan bermaksud merayakan hari AIDS pada 1 Desember mendatang. Menurut dia, momentum tersebut menjadi tepat bagi muslimah HTI untuk mempublikasikan bahwa pendidikan kespro sudah tidak relevan dalam mencehag berkembangnya HIV/AIDS di masyarakat.